Monday, May 13, 2013

'NOL"


Assalamualaikum,Wr,Wb. Nama gue Dhanie Kusnadi. Teman-teman gue biasa manggil gue Dhani. Gue sekarang adalah Mahasiswa semester delapan disalah satu Universitas Swasta di kota pekanbaru. Tinggi gue 170 cm, berat gue 60 kg. ideal banget gue sebagai laki-laki bukan. Kalian tahu Pekanbaru bukan?? Pekanbaru adalah Bali kedua yang ada di Indonesia (Menurut Gue, karna gue belum pernah ke Bali), walaupun disini tidak ada pantai.  Sebelum gue menjelaskan semua tentang kota Pekanbaru dan mulai untuk browsing di google mengenai kota Pekanbaru, lebih baik kita hentikan saja pembicaraan tentang kota Pekanbaru sekarang juga. Loe tahu, mungkin gue adalah orang yang paling tidak beruntung dalam soal percintaan dan juga soal proposal yang sampai sekarang ini belum gue kerjain. Loe tahu, dari semester satu sampai dengan delapan ini mungkin gue udah mendekati enam sampai tujuh cewek dan semuanya NIHIL, memang soal percintaan gue yang paling ngenes diantara teman-teman gue. Tapi walaupun dalam hal percintaan gue gagal, didalam soal pelajaran jangan ditanya lagi, gagal juga gue. MAAF mungkin adalah kata yang sudah sering gue dengar dari semester satu ampe delapan ini. Setiap gue mendekati cewek dan bersiap untuk nembak tu cewek pasti jawaban cewek tersebut begini,” Maaf, gue lagi belum mau pacaran” , bukan hanya urusan cewek gue sering ditolak, saat gue mau ngajukan judul buat skripsi pun gue juga sering ditolak, begini kata dosennya,”Maaf judul ini sudah ada.” Padahal bobot gue sudah sangat ideal untuk kebanyakan cewek-cewek loh.
           
            Begini-begini postur tubuh gue seperti pemeran Jacob dalam film Twillight loh. Kalau dilihat-lihat wajah gue mirip Kaka loh, pemain bola asal Brazil yang sekarang bergabung dengan tim Real Madrid. Hahaha, tapi sayang itu semua hanya menurut gue, menurut orang lain ya terlalu berlebihan. Tapi loe semua bisa cek langsung ke Facebook dan Twitter gue untuk melihat wajah gue yang sebenarnya. Akun Facebook gue namanya Dhanie Jeagerjaques, nama belakangnya terlihat begitu alay dimata gue. Ya, mau gimana lagi, gue buat nama itu saat gue masih alay. Saat itu Tulisan “aku” gue singkat jadi “aq”. Sungguh menjadi zaman-zaman ter-alay buat gua. Sebenarnya sudah lama gue mau menganti nama akun Facebook gue, tapi sudah tidak bisa diganti lagi kata Facebooknya, ya terpaksa gue harus makai nama akun itu selamanya. Kata Jeagerjaques itu gue dapat dari anime Bleach yaitu Grimjoo Jeagerjaques, loe bisa lihat deh di google tentang Grimjoo Jeagerjaques. Tapi bukan hanya gue aja yang punya akun alay di Facebook gue,oh ya gue sudah membuang nama alay gue kok, nama FB gue sekarang Dhanie Kusnadi. Ada tiga orang yang sama alaynya dengan gue. Yang pertama Arikjatmiko (gue kenalin dia nanti di cerita Semester 2 ya..) nama akun Facebooknya ialah Arik Asterindo, walaupun gue sampai sekarang belum tahu apa arti dari Asterindo tersebut. Yang kedua Eki Ternando (Dia keluar di cerita Semester 4 nanti) Nama akun Facebooknya Eq Lelivre Fernando, gue pun gag tahu apa makna Lelivre kalau Fernando mungkin karna dia suka film Telenovela mungkin. Dan yang terakhir Riza Fauzi (Gue kenalin di semester 1 nanti) nama akun Facebooknya Luis Riza Fauzi Suarez, gue tahu kenapa ia makai nama Luiz diawal dan Suarez diakhir, karna ia suka dengan Luiz Suarez. Perasaan gue rasanya ia juga pernah buat nama akunnya Bambang Riza Fauzi Pamungkas. Dan baru-baru ini dia berhasil menganti nama Facebooknya dengan Riza Fauzi. Karna karna ia sudah baca cerita ini. Gue pikir gue aja yang aneh, ternyata teman-teman gue juga aneh. Hhahahahahh, okey kita balik ke topik sebelumnya yaitu masalah cewek.
           
            Galau mungkin adalah hal yang biasa gue alamin, tapi gue tetap semangat, metode hidup gue “ Keep Moving Forward”. Apapun yang terjadi gue harus maju dan maju. Dari pada gue buka coki gue begitu cepat gue akan berbagi cerita ke loe,loe semua tentang perjalanan cinta gue yang kandas dan teman-teman yang kocak selama gue kuliah. Gue akan buat ceritanya sekocak mungkin agar bisa menghibur para pembaca diluar sana. Sebenarnya saat gue buat cerita ini gue masih berkutat dengan Bab I di proposal gue, dari pada gue diam aja dan gag melakukan sesuatu, akhirnya gue membuat cerita ini. Semoga bisa diterima para pembaca yang ada diluar sana, dan menjadi pelajaran hidup yang bisa diambil (bijak gue kan). Sebelum itu gue, minta map jika ada salah-salah kata dalam penulisan karna tidak ada maksud menyindir atau yang lainnya. Baiklah kita mulai chapter pertama ini dengan membaca basmalah, Bismillahirohmannirohim.







































            ™ Semester 1 : Begin and Meet

            Ini adalah lembaran awal cerita gue. Ini dimulai saat tahun 2009, tepatnya saat gue baru masuk ke Universitas. Gue mengambil jurusan kependidikan program study bahasa Inggris. Waktu itu ntah mengapa gue memilih jurusan bahasa Inggris, tapi menurut gue bahasa Inggris adalah jurusan yang paling keren. Kawan pertama gue di Universitas adalah Hendra Budiman, gue memanggilnya Budi. Ia adalah pria dengan postur badan tinggi, dan orang yang pekerja keras. Gue pertama kali bertemu dengan Budi saat MOS di Universitas. Dia adalah orang yang ikut andil dalam proses pendekatan gue dengan cewek-cewek yang pernah gue tembak yang akan diceritakan sebentar lagi. Waktu itu MOS pertama Universitas dimulai, gue pertama kali bertemu dengan Budi saat kami di bagi menurut kelas masing-masing. Gue masuk di kelas D, tapi entah mengapa gue berbaris dikelas E, sampai akhirnya gue tersadar bahwa itu sebenarnya adalah kelas E. Saat itulah gue bertemu dengan Budi, saat itu hari panas terik di bulan ramadhan, kami di jemur dan berbaris mendengar kata sambutan dari para dosen, Sumpah panas sekali waktu itu, gue hampir aja membuka baju gue dan memperlihatkan badan gue yang petak-petak kayak batu bata. Waktu itu semua mahasiswa baru jongkok dan pergi mencari tempat berteduh, sementara gue sendiri yang tetap berdiri. Masak gue kalah ama matahari, pikir gue dalam hati.
“Oi bro, ngapain loe tegak-tegak?? Duduk ajala disini.” Kata orang yang berada di depan gue.
“ Ah iya, nanti ajalah.” Jawab gue lurus.
“Ohya, nama gue Hendra Budiman.”
“Oh, gue Dhanie, oh ya, loe local D juga ya..?”
“You Don’t Say.. Ya, iyalah lah, kan gue baris di kelas D.”
“Oh, Okey..”
Hening
Dan beberapa menit kemudian kami pun berbincang-bincang ringan dibawah sinar matahri yang mulai membakar tubuh, apalagi saat itu bulan puasa, rasanya seperti loe siap main futsal 1jam lalu disiram dengan air hangat, sumpah panas kali waktu itu. Kalau loe gag pernah main Futsal, rasanya seperti loe siap dikejar Satpol PP lalu kemudian dikejar oleh anjing. Yang pernah dikejar Satpol PP pasti tahu rasanya tu.
“Balik kita yuk,,?? Panas ha..” Kata Budi ke gue.
“Eh, acara MOSnya kan ampe jam 4 siang?”
“Siang..?? Sore itu mah.. Iya, pulang ajalah kita, ngapain disini coba”
“Okey la, kalau loe pulang, gue juga pulang.” Jawab gue semangat.
“Okey, kita pulang.” Ujar Budi semangat juga.
Kami pun pulang kerumah masing-masing. Itulah awal perkenalan gue dengan Budi.
Hari berikutnya, kami pun masuk dan mulai melakukan pelajaran walaupun dipertemuan pertama ini kami hanya melakukan perkenalan disetiap pembelajaran dimulai. Dan distulah gue berkenalan dengan Riza Fauzi. Oh ya, dia ini cowok loh. Gue memangilnya tis,dari singkatan aoutis. Gue pikir mungkin gue yang paling idiot dari semuanya, tapi gue bersyukur bertemu dengan teman yang lebih idiot dibandingkan dengan gue. Sebenarnya dia tidak idiot Cuma mungkin sering terlihat bodoh aja dengan wajahnya yang agak terlihat mupeng.
“Oi..” sapa Budi kepada gue.
“Oi bud, udah masuk..??” tanya gue karna mahasiswa-mahasiswa lain telah masuk ke lokal.
“Belum lagi, oh ya jik, ni dhani, dhan ini Ojikk.” Kata Budi sambil menunjuk ke Ojikk dan menunjuk ke gue lagi.
“Oh, gue dhani.”
“Gue Ojikk.”
Dari situlah gue berkenalan dengan Ojikk. Simple bukan awal perkenalanya.

Mereka berdualah kawan pertama gue saat disemester satu. Okey, sudah selesai memperkenalkan kawan-kawan gue disemseter satu, kini gue akan melanjutkan cerita gue. Saat disemester satu, gue masih belum menemukan seseorang wanita yang dapat bikin hati gue bergetar seperti deringan handphone yang sedang menerima SMS masuk, sampai gue bertemu dengan dia. Namanya Suci Febria, ia adalah wanita yang wajahnya mirip dengan target gue di SMP yang bernama Rani, gue pikir saat pertama kali bertemu dengan Suci gue piker dia itu Rani. Gue sampai ragu untuk menyapa nya. Tapi setelah dilihat-lihat lagi dia hanya mirip dengan Rani, hanya Rani sedikit agak putih.Gue gag bilang kalau Suci tu tidak putih loh. Tapi ternyata perasaan itu hanya perasaan suka sebagai teman saja, dan tidak perasaan untuk memiliki. Karna itu gue gag pernah ngejar Suci. Disemester satu ini gue belum menemukan sesorang yang pas untuk didekati. Oh ya, gue juga punya teman wanita yang akrab sama gue saat disemester pertama. Namanya Jana Murissa. Gue akrab sama dia karna waktu gue lihat teman FB-nya (Dizaman gue kuliah FB yang paling populer, itu mungkin karna friendster sudah punah mungkin) dia berteman ama cewek gue saat di SMA, namanya Aisyah Rahmadila. Ntah itu bisa disebut pacaran atau tidak, gue gag tahu. Tapi beginilah ceritanya.
Waktu itu gue kelas satu SMA, gue bersekolah di SMA Negeri 3 Pekanbaru. Itu adalah sekolah bertaraf Nasioanl menurut gue. (Menyombongkan sekolah gue dikit lu), saat gue dikelas satu gue berkenalan dengan Aisyah Rahmadilah, itu mungkin karna kami satu kelas aja, kalau tidak satu kelas mungkin kami tidak akan pernah berkenalan. Ia adalah wanita yang bersifat tomboy dengan rambut pendeknya yang indah. So sweet kali kalau ingat-ingat tentang dia. Dan ntah mengapa gue suka sikap tomboy yang ada pada diri Aisyah. Berkat bantuan teman-teman SMA gue, Shandy, Ryan, Amek, Napi dan Rasyid, gue pun berhasil nembak Aisyah. Dan hal yang lebih menyenangkan itu gue diterima menjadi pacar olehnya. Rasanya diterima cewek itu seperti loe tahu bahwa guru loe tidak masuk kelas. Rasanya loe pengen melakukan celebration sepakbola saat itu. Setiap malam gue selalu meng-SMS dia, tapi sayang jawabanya lama dan singkat dan terkadang tidak dibalas sama sekali.
“Hai syah, lagi apa ni..??”
[SMS Terkirim]
beberapa jam kemudian.
Kring,prakdumbrek…
(jangan Tanya kenapa nada dering gue kayak gini)
[SMS Masuk]
“Dimana loe dhan..??”
From: Shandy
Anjriit, gue piker dari cewek gue, ternyata dari Shandy. begitulah seterusnya. Terkadang gue telephone dia, dan terkadang dia menjawab dan tidak mengangkat telpon nya. Karna itu disekolah gue bersikap biasa saja lagi dengan Aisyah, mungkin ada yang salah ama gue. (hahahhaha *menghiburdiri*). Tapi sayang hal indah itu hanya bertahan selama seminggu. Mungkin itu karna kami ternyata tidak cocok, mungkin. Tapi samapai sekarng gue sama aisyah masih berteman akrab kok. Kita kembali ke cerita sebelumnya, waktu itu gue disuruh membuat group untuk lokal kami, gue pun minta Fbnya teman-teman gue yang lain termasuk jana. Lalu,
“Loe kenal ama Aisyah ya Jan..?” Tanya gue ke Jana.
“Iyaa, kenapa Dhan..?”
“Ah gag, dia teman gue di SMA, dan mungkin kami sempat jadiaan.”
“Masak iya, cerita dong.” Kata Jana.
“Kapan-kapan la ya..” Jawab Gue sambil tersenyum.
“Okee”
Ya, semester satu ini gue habiskan dengan berkenalan dengan teman-teman sekelas gue. Dan gue sudah akrab dengan Jana dari semester satu, mungkin dia adalah kawan wanita yang gue dapat pertama kali di Universitas.
Waktu berjalan begitu cepatnya, dan akhirnya ujian akhir semester pun dimulai, lu tahu, di semester awal ini gue belajar sungguh-sungguh, mungkin karna kemauan untuk belajar itu masih ada. (Curhat gue jadinya kan). Waktu itu gue belum tahu bahwa tempat duduk lah yang menentuka IP.
 Dan tidak terasa semester satu pun berlalu begitu cepat dan semester dua pun akan segera dimulai.





























™ Semester 2 :  Blank and Empty

Mungkin dalam cerita di Semester satu dan dua lah isinya hanya cerita dan prolog saja, karna gue masih belum menemukan seorang wanita yang dapat buat hati gue bergetar. Ya masih seperti semester satu, di semester dua ini gue menjalanin kuliah seperti biasanya. Dan disemseter ini gue sudah akrab dengan teman-teman kuliah gue selain Budi dan si Ojik. Baiklah  di cerita semester dua ini gue akan mengenalkan kawan-kawan cowok gue yang di semester-semester berikutnya yang akan ambil andil dalam pendekatan gue terhadap wanita-wanita yang gue dekatin.
Pertama gue mulai dari Hendra Budiman, gue udah mengenalkannya dicerita Semester satu,plus tambahan, saat berada denganya suasana akan menjadi heboh, karna memang sifat Budi yang selalu heboh, ia juga pria yang pantang menyerah, cita-citanya menjadi pengusaha yang sukses, dalam hal jualan atau semacamnya dialah yang no satu. (Menurut gue sih). Yang kedua Riza Fauzi, gue juga udah mengenalkannya di cerita Semester satu diatas, tapi gue akan menambahkan sedikit Ojik ini adalah orang yang cuek dan kata-kata motivasinya adalah, “Santaaaaiiii”, dia adalah pria berkaca mata kedua setelah gue,dan hobinya adalah makan. Dia bisa menghabiskan tiga piring nasi dalam hitungan detik.(Serius loh). Hebat bukan, tapi badanya tidak pernah menjadi gendut, badanya tetap kurus walaupun ia banyak makan. Berikutnya Arikjatmiko, gue memanggilnya Mas Jajat. Dia adalah orang yang berpengaruh besar pada cerita di Semester tiga dan lima nanti. Dia adalah pria yang pendek dan berbadan besar. Kalau gue lihat-lihat sekilas ia mirip dengan Hulk, walaupun warnanya tidak hijau. (Peace Jajat). Tapi kalau memang dilihat baik-baik ia wajahnya mirip dengan Sutan Batugana loh. Dia mungkin orang yang selalu berhubungan dengan politik, dia bergabung di group English dikampus kami dan aktif dikegiatan yang berbau politik dikampus.
Lalu berikutnya ialah Adi Marlison. Ia adalah ketua tingkat di kelas gue. Dia adalah orang yang berpikiran kedepan, ia juga yang terkadang memberikan job-job ke pada gue. Kira-kira tingginya sama dengan Arik, dan yang paling aneh, umurnya lebih tua dari pada gue tapi wajahnya lebih muda dari pada gue. (Jangan loe kira muka gue boros, begini-begini sekilas gue ganteng loh,walaupun sekilas tetap saja ganteng), dan lo tahu, kami lahir di tanggal dan bulan yang sama tapi berbeda tahun. Lalu berikutnya Eki Karen, ia memiliki badan yang besar, menurut gue dia mirip dengan Egi Melgiansyah pemain sepak bola di negeri kita, dia memiliki filosofi yang sama dengan Mas Jajat. Aktif dikegiatan politik. Dan dia sungguh hebat saat bermain futsal. Dan kemudian Reki, ia adalah pria polos yang masih tersisa dilokal gue. Tingginya sama dengan Mas Jajat dan Adi. Dan ini adalah contoh percakapan kepolosan Reki.
Waktu itu gue sedang main catur bersama Ojik di rumah Budi, waktu itu yang ada di rumah Budi adalah Adi, Eki Karen, Ojik, Reki, Gue dan Budi. Tentu saja ada Budi, kami kan main dirumah dia.
“Ayo, loe lagi yang jalan tis.” Ujar gue ke Ojik. (Gue memanggil Ojik dengan sebutan tis yang diambil dari kata Aoutis)
“Tunggu bentar tis.” Jawab Ojik. (Oh ya, Ojik juga manggil gue dengan sebutan tis)
“Yaaakk,, loe lagi tis.” Sambung Ojik.
Saat itu gue terdesak, kalau gue jalan kan menteri gue ke jalan yang salah gue akan tamat dalam permainan ini, Selagi gue berfikir tiba-tiba,
“Dhan, daftar twitter kayak mana caranya?” Tanya Reki serius.
“Payah ki, loe harus daftar kecamat dulu.” Jawab gue spontan.
“Masak iya, rumit juga ya.” Jawab Reki serius.
Mendengar Reki serius dengan hal itu pun kami semua pun tertawa terbahak-bahak sampai tak karuan lagi ntah itu suara ketawa atau suara orang yang sedang nanggis. (Hahahhaaha, menulis cerita ini aja ampe buat gue tertawa tak karuan). Kemudian Nurul Wahyudi, ia adalah kawan akrab Mas Jajat, berbeda dengan Mas Jajat, ia adalah orang yang banyak mempunyai video 3.gp di hapenya. Gue memanggil dia bebe (Bos Bokep) dan juga makelar video dikelas gue. Walaupun begitu dia adalah orang yang baik dan selalu bersikap positif. Dan yang terakhir ialah Eki Ternando, ia keluar dicerita ini saat semester empat nanti, dan biarlah menjadi misteri untuk saat ini.
Itulah teman-teman gue yang akan berperan pada setiap cerita nanti. Ya, gue lagi mengingat-ingat apa yang terjadi di semester dua kemaren, tapi memang kalau diingat-ingat memang gag ada cerita special yang terjadi disemester satu dan dua ini. Anggap sajalah semester dua ini adalah pengenalan tokoh utama yang akan tampil di cerita ini. Tapi gue masih merahasiakan wanita-wanita yang akan berperan penting dalam cerita ini ya. Okey.
TO BE CONTINUED

No comments:

Post a Comment